Minggu, 08 Juli 2012

Filsafat Manusia


Filsafat Manusia
Filsafat Manusia

Filsafat Manusia ada dua :

Filsafat evolusionisme dan Filsafat criessen
Filsafat Evolusionisme adalah Proses perubahan manusia dengan evolusioner yang dicetuskan oleh Charles Darwin.

Untuk kali ini penulis akan sedikit menjelaskan Filsafat Manusia sesuai dengan penciptaanya yang hakiki (Filsafat Criessen)

Filsafat Manusia adalah mempelajari Hakikat Manusia, hakikat adalah kesejatian. jadi Hakikat Manusia adalah kesejatian Manusia. Yang dimaksud dengan kesejatian Manusia adalah perilaku Manusia yang Hakiki yaitu adalah prilaku Nabi Adam AS.

Prilaku/eksistensinya Nabi Adam.
Hakikat Manusia adalah Hakikat Adam karena Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, hakikat manusia antara lain berpikir, makan, minum, sex, refleksing, belajar, dll.
Manusia adalah makhluk yang berpikir karena setiap manusia selalu mempunyai masalah tetapi tergantung pada manusianya itu sendiri apakah dia sadar akan adanya masalah pada dirinya sendiri
Manusia yang berpikir adalah manusia yang bertanya, jika manusia tidak bertanya maka dia tidak berpikir, seperti bertanya kepada dirinya sendiri

Lalu apakah Orang gila berpikir?
Orang gila tidak berpikir Karena dia tidak sadar akan adanya masalah pada dirinya, itu dikarenakan dia sudah tidak punya kesadaran, maka orang gila tidak memakai akal nya. Dia hanya memakai insting, jika dia merasakan lapar maka dia akan makan

Manusia adalah makhluk yang dilebihi satu keistimewaan dari makhluk lainnya yaitu akal yang diberikan dari sang pencipta, dan manusia harus mempertanggung jawabkan pemberian istimewanya itu. Akal itu sangat liar karena manusia bisa berimajinasi semaunya, contohnya manusia bisa membayangkan pergi keluar negeri walaupun dia tidak pernah sekalipun pergi kesana, jika akal tidak dikontrol maka akal akan menghasilkan sebuah pemikiran pemikiran yang negatif.
Selain itu Allah Swt juga memberikan Wahyu untuk manusia supaya manusia tidak tersesat dengan pemikiran pemikirannya. Wahyu adalah

Manusia harus berpikir secara radikal, analitis, konfrehensif,sistematis dan dialektis supaya dapat mengetahui kehidupan yang hakiki, dan dijaman modern ini kebanyakan Manusia lebih berpikir pragmatis dan bahkan hanya memikirkan material.
Setiap manusia harus mengetahui tentang hakikatnya supaya lebih menghargai hidupnya dan menghargai Alam semesta ini.
arah hidup untuk manusia agar mengarah pada hidup yang seharusnya menjadi manusia yang diridhoi Allah Swt.

Penulis: Ramanda Ade Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar